Jumat, 14 Agustus 2009
Dongeng Sebelum Tidur
Malam purnama itu angin bersiul-siul nakal. Sawah-sawah bersorak gembira setelah hujan, sisa hujan yang kini menghidupkan derik katak dan jangkrik di sekitarnya. Alam sedang bersenandung.
Di bawah pohon itu Alisa bertanya pada kakaknya.
"Kakak, memang benar ya cerita nenek pemakan katak itu ada?"
Kakak mengangguk. "Ceritanya sih begitu pada jaman dahulu."
Alisa bersila, sambil mendekatkan badan ke kakaknya. "Bagaimana ceritanya?"
Kakak tersenyum, dan mulai bercerita.
"Katanya pada malam jum'at kliwon, para nenek yang punya ilmu hitam butuh makanan untuk ilmunya. Mereka membawa ketupat bekas sesajen hari itu, saat semua sudah terlelap di alam mimpi, sang nenek mengendap-endap keluar rumah. Ia membawa tongkatnya, berjalan terbungkuk-bungkuk menuju sawah. Seekor katak saat itu lewat, meloncat-loncat kegirangan oleh air dan cahaya bulan. Ia tidak sadar ada langkah yang mendekat. Ia terus meloncat, hingga sang nenek menangkapnya."
Alisa mengerang ngeri. Tapi ia mendengarkan jua lanjutan cerita sang kakak.
"Lalu katak itu dimakan pakai lauk ketupat yang dibawa sang nenek. Kemudian katak-katak yang lain ikut menjadi santapan sang nenek. Hingga akhirnya pagi menjelang, sang nenek kekenyangan, ketika hendak pulang ia baru sadar kalau perutnya membesar. Karena panik, maka di sepanjang jalan, ia memuntahkan lagi makanannya di atas pematang-pematang sawah. Dan esok paginya, orang-orang akan menemukan tumpukan kotoran putih bercampur abu-abu seperti kulit kodok."
Alisa merinding. Ia melihat sekeliling dengan ketakutan.
"Kenapa ceritanya seram begitu?"
"Memang begitulah keadaanya." Jawab sang Kakak.
"Lalu, apakah bayangan bungkuk yang di pematang sawah sebelah barat itu adalah nenek itu?"
Kakak menoleh ke arah yang ditunjuk Alisa.
Tampak bayangan orang bungkuk sedang mengendap-endap di pematang sawah, membawa sebuah tongkat dengan sesuatu seperti bungkusan tersangkut di ujung tongkatnya.
Kakak mendelik kaget, lalu meraup Alisa dan menggendongnya pulang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar